PERAN MOTIVASI DAN KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI DAN MANAJEMEN
APA ITU MOTIVASI DAN KEPEMIMPINAN
A. PENGERTIAN MOTIVASI
Motivasi merupakan sesuatu yang mendorong seseorang bertindak atau berperilaku tertentu.manajer adalah seseorang yang mencapai tujuan organisasi menggunakan orang lain.Pemahaman mengenai motivasi bukan hal yang mudah,motivasi merupakan sesuatu yang ada pada diri seseorang dan tidak tampak dari luar.Motivasi akan kelihatan melalui perilaku seseorang yang dapat dilihat misalnya ada mahasiswa yang rajin belajar,mengerjakan tugas yang di berikan dari dosen.sebaliknya mahasiswa yang sama sekali tidak perna belajar akan di katakan mempunyai motivasi yang sangat rendah. Motivasi berhubungan dengan kekuatan (dorongan) yang berada didalam diri manusia
Kualitas dari pemimpin seringkali dianggap sebagai faktor terpenting dalam keberhasilan atau kegagalan organisasi demikian juga keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi baik yang berorientasibisnis maupun publik, biasanya dipersepsikan sebagai keberhasilan atau kegagalan pemimpin. Begitu pentingnya peran pemimpin sehingga isu mengenai pemimpin menjadi fokus yang menarik perhatian para peneliti bidang perilaku keorganisasian. Organisasi yang berhasil dalam mencapai tujuan serta mampu memenuhi tanggug jawab sosialnya akan sangat tergantung pada para pimpinan.
B. Teori Motivasi
Bagan berikut ini memperlihatkan bagaimana seseorang berperilaku;
Teori Motivasi juga dapat di artikan sebagai factor pendorong yang berasal dari dalam diri manusia,yang akan mempengaruhi cara bertindak seseorang.
Teori motivasi itu juga dapat dirumuskan menjadi tiga kelompok:
1) Teori kepuasan
2) Teori Proses
3) Teori pengukuhan
Jadi seorang akan bertindak(bersemangat bekerja) untuk dapat memenuhi keperluan dalam kepuasan.Teori kepuasan ini banyak di kenal antara lain:
1. Teori motivasi klasik
Teori ini di kemukakan oleh A H Maslow tahun 1943a. Physiological Needs (Kebutuhan Fisiologis).
Kebutuhan ini merupakan kebutuhan mempertahankan hidup dan bukti yang nyata akan tampak dalam pemenuhannya atas sandang, pangan dan papan. Bagi karyawan, kebutuhan akan gaji, uang lembur, hadiah-hadiah dan fasilitas lainnya seperti rumah, kendaraan dll.
b. Safety and Security needs (Kebutuhan akan rasa aman). Kebutuhan ini mengarah kepada rasa keamanan, ketentraman dan jaminan seseorang dalam kedudukannya, jabatan-nya, wewenangnya dan tanggung jawabnya sebagai karyawan.
c. Affiliation or Acceptance Needs (Kebutuhan sosial). Kebutuhan akan kasih sayang dan bersahabat (kerjasama) dalam kelompok kerja atau antar kelompok. Kebutuhan akan diikutsertakan, mening-katkan relasi dengan pihak-pihak yang diperlukan dan tumbuhnya rasa kebersamaan termasuk adanya sense of belonging dalam organisasi.
d. Esteem or Status or Egoistic Needs (Kebutuhan akan harga diri).
Esteem or Status or Egoistic Needs adalah kebutuhan akan penghargaan diri, pengakuan serta penghargaan prestise dari karyawan dan masyarakat lingkungannya.
2. Teori Motivasi Alderfer { ERG}
Menurut beliau dorongan motivasi timbul dari tiga macam kebutuhan yang di sebut sebagai ERG yaitu:
a.Existensi (E) eksistensi
b. Relatcnndness (R) Interaksi
c. Growth (G)/ pertumbuhan
Kebutuhan eksistensi berasal dari beberapa kebuuhan fisiologis seperti makan,minum,gaji,kondisi kerja. Kebutuhan Interaksi berasal dari kebutuhan berhubungan dengan orang lain,keluarga,atasan,teman bahkan musuh.Kebutuhan pertumbuhan Maslow .
3. Teori Motivasi Hezrberg
Ada tiga hal penting berdasarkan penelitian Hezberg yang harus di perhatikan dalam motivasi yaitu:
a. Hal-hal yang mendorong karyawan adalah pekerjaan yang mendatang yang meliputi perasaan untuk berprestasi, bertanggung jawab,kemajuan dapat menikmati pekerjaan itu sendiri dan adnya pengakuan atas semuanya itu.
b. Hal-hal yang mengecewakan pekerja adalah terutam factor yang bersifat mudah saja pada pekerjaan,peraturan pekerjaan penerangan istirahat,jabatan,hak gaji dll.
c. Karyawan kecewa jika peluang untuk berprestasi terbatas,dan mereka akan menjadi sensitive dan mencari-cari kesalahan.
4. Teori Proses
Teori proses ini pada dasarnya berusaha untuk menjawab pertanyaan,bagaimana,menguatkan,mengarahkan.memelihara,dan menghentikan perilaku individu,agar setiap individu bekerja sesuai dengan keinginan pimpinan atau pengurus.
5. Teori Harapan
Teori ini menyatakan bahwa kekuatan yang memotivasi seseorang bekerja giat dalam mengerjakan pekerjaannya tergantung dari hubungan timbal balik antara apa yang didinginkan dan di perlukan.Teori harapan ini di dasarkan atas harapan adalah suatu kesempatan yang di berikan akan terjadi karena perilaku.
6. Teori Pengukuhan
Teori inia di dasarkan atas hubungan sebab dan akibat dari perilaku dengan pemberian pampas an,misalnya: promosi seseorang karyawan itu tergantung dari prestasi yang selalu di pertahankan.
C. Model Motivasi
Para manajer umumnya mempunyai berbagai pandangan tentang motivasi dengan pendekatan model - model motivasi tertentu. Menurut mereka, terdapat 3 model motivasi:
1. Model Tradisional
Dalan hal ini aspek yang sangat penting dari pekerjaan para manajer adalah membuat para karyawan dapat menjalankan tugas mereka yang tidak membosankan dan berulang-ulang dengan cara yang lebih efisien. Secara tradisional, para manajer mendorong atau memotivasi tenaga kerja dengan memberikan imbalan berupa gaji/ upah yang makin meningkat. Pandangan ini menganggap bahwa pada dasarnya para karyawan malas dan dapat didorong kembali hanya dengan imbalan keuangan. Meskipun demikian, para manajer semakin lama semakin mengurangi jumlah imbalan tersebut.
2. Model Hubungan Manusiawi (human relation model)
Model ini lebih menekankan dan menganggap penting adanya faktor kontak sosial yang dialami para karyawan dalam bekerja daripada faktor imbalan seperti di atas. Dalam hal ini manager membangun motivasi karyawan dengan cara memenuhi kebutuhan sosial mereka dan mebuat mereka merasa penting dan berguna.
3. Model Sumber Daya Manusia (Human Resources Model)
Motivasi karyawan tidak hanya pada upah atau kepuasan kerja tetapi berbagai faktor. Motivasi yang penting bagi karyawan menurut model ini adalah pengembangan tanggungjawab bersama untuk mencapai tujuan organisasi dengan cara setiap anggota atau karyawan menyumbangkan sesuatu kepada organisasi sesuai dengan kepentingan dan kemampuan masing-masing.
Dengan memahami model motivasi di atas, pimpinan akan lebih mudah dan tepat dalam memberikan motivasi kepada bawahannya.
D. Peranan Kepemimpinan
Pada dasarnya kepemimpinan, memiliki peranan serta bertujuan untuk:
a) Memberikan atau menyajikan berbagai pengertian (understanding), mengenai berbaga hal yang berkaitan dengan masalah-masalah kepemimpinan.
b) MemberI berbagai penafsiran serta pendekatan terhadap permasalahan yang berkaitan dengan kepemimpinan.
c) Memberikan pengaruhnya dalam menggunakan berbagai cara dan pendekatan untuk memecahkan berbagai masalah yang terkait dengan ruang lingkup kepemimpinan.
Tipe Kepemimpinan
1) Tipe Kepemimpinan Kharismatis
Tipe kepemimpinan karismatis memiliki kekuatan energi, daya tarik dan pembawaan yang luar biasa untuk mempengaruhi orang lain, sehingga ia mempunyai pengikut yang sangat besar jumlahnya dan pengawal-pengawal yang bisa dipercaya. Kepemimpinan kharismatik dianggap memiliki kekuatan ghaib (supernatural power) dan kemampuan-kemampuan yang superhuman, yang diperolehnya sebagai karunia Yang Maha Kuasa. Kepemimpinan yang kharismatik memiliki inspirasi, keberanian, dan berkeyakinan teguh pada pendirian sendiri. Totalitas kepemimpinan kharismatik memancarkan pengaruh dan daya tarik yang amat besar.
2) Tipe Kepemimpinan Paternalistis
Kepemimpinan paternalistik lebih diidentikkan dengan kepemimpinan yang kebapakan dengan sifat-sifat sebagai berikut.
a. mereka menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak/belum dewasa, atau anak sendiri yang perlu dikembangkan,
b. mereka bersikap terlalu melindungi,
c. mereka jarang memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengambil keputusan sendiri,
3). Tipe Kepemimpinan Populistis
Kepemimpinan populis berpegang teguh pada nilai-nilai masyarakat yang tradisonal, tidak mempercayai dukungan kekuatan serta bantuan hutang luar negeri. Kepemimpinan jenis ini mengutamakan penghidupan kembali sikap nasionalisme.
4) Tipe Kepemimpinan Administratif/Eksekutif
Kepemimpinan tipe administratif ialah kepemimpinan yang mampu menyelenggarakan tugas-tugas administrasi secara efektif. Pemimpinnya biasanya terdiri dari teknokrat-teknokrat dan administratur-administratur yang mampu menggerakkan dinamika modernisasi dan pembangunan. Oleh karena itu dapat tercipta sistem administrasi dan birokrasi yang efisien dalam pemerintahan. Pada tipe kepemimpinan ini diharapkan adanya perkembangan teknis yaitu teknologi, industri, manajemen modern dan perkembangan sosial ditengah masyarakat.
Referensi
https://lms-paralel.esaunggul.ac.id/mod/resource/view.php?id=274437
https://arinprasticha.blogspot.com/2016/09/motivasi-manusia-dalam-manajemen.html?m=1
https://www.scribd.com/doc/312446878/Peran-Motivasi-Dan-Kepemimpinan
Komentar
Posting Komentar