PERENCANAAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MANAJEMEN

APA YANG ANDA KETAHUI MENGENAI PERENCANAAN DALAM MANAJEMEN?

 Mengutip dari buku Perencanaan Bisnis karya Gugup Tugi Prihatma, S.Pd, MM, pengertian perencanaan adalah proses pengembangan rencana atau strategi untuk mencapai tujuan yang diinginkan. 

Tujuan tersebut dapat bersifat jangka pendek atau jangka panjang, dan perencanaan diperlukan untuk memastikan bahwa langkah-langkah yang diambil sesuai dengan visi dan misi organisasi. 

Perencanaan juga melibatkan identifikasi masalah, pengumpulan informasi, analisis situasi, dan pengambilan keputusan untuk mencapai tujuan secara efektif.

Perencanaan dapat dilihat dari 3 hal, yaitu proses, fungsi manajemen, dan pengambilan keputusan. (Ernie&Kurniawan,2005)

  • Dari sisi proses, fungsi perencanaan adalah proses dasar yang digunakan untuk memilih tujuan dan menentukan bagaimana tujuan tersebut akan dicapai.
  • Dari sisi fungsi manajemen, perencanaan adalah fungsi dimana pimpinan menggunakan pengaruh atas wewenangnya untuk menentukan atau merubah tujuan dan kegiatan organisasi.
  • Dari sisi pengambilan keputusan, perencanaan merupakan pengambilan keputusan untuk jangka waktu yang panjang atau yang akan datang mengenai apa yang akan dilakukan, bagaimana melakukannya, bilamana dan siapa yang akan melakukannya, dimana keputusan yang diambil belum tentu sesuai hingga implementasi perencaan tersebut dibuktikan di kemudian hari. 


FUNGSI DAN MANFAAT DARI PERENCANAAN MANAJEMEN


Ada empat fungsi utama manajemen yang dikenal dengan singkatan POAC, yaitu Planning (Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian), Actuating (Pelaksanaan), dan Controlling (Pengendalian). Dari istilah tersebut, kita bisa melihat bahwa Planning atau perencanaan merupakan hal pertama yang harus dilakukan saat melakukan manajemen perusahaan. Manfaat perencanaan sangat besar, sehingga Anda harus melakukannya terlebih dahulu sebelum melakukan kegiatan lain.

Sayangnya, tak sedikit orang yang menyepelekan perencanaan. Mereka sering menganggap bahwa perencanaan hanya membuang-buang waktu, sehingga langkah perencanaan sering dilewati dan langsung melakukan pekerjaannya. Dunia yang semakin bergerak cepat dan kompetisi yang semakin ketat membuat orang mengabaikan pentingnya perencanaan ini.

Apa Saja Manfaat Perencanaan dalam Manajemen?

Padahal perencanaan yang strategis bisa meningkatkan efisiensi dan pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan. Jika Anda gagal dalam merencanakan sesuatu, berarti Anda sedang berencana untuk gagal. Begitulah kutipan dari penemu bola lampu yang terkenal, Benjamin Franklin. Oleh karena itu, perencanaan memiliki manfaat atau keuntungan yang besar dalam kehidupan kita. Dalam penjelasan ini, Pluxee akan memberikan enam manfaat perencanaan dalam manajemen.

1. Menentukan Tujuan yang Tepat

Rencana bukanlah sekadar tindakan untuk mencapai tujuan, melainkan juga menentukan tujuan itu sendiri. Saat merencanakan, kita bisa menilai apakah tujuan yang ingin dicapai bersifat realistis. Perencanaan juga bisa membantu membuat keputusan dan memprediksikan waktu perusahaan bisa mencapai tujuannya. Tak hanya itu, perusahaan bisa mengukur performa perusahaan, apakah ada pekerjaan atau strategi yang semakin menjauh dari tujuan, sehingga kita mampu mengetahui siapa yang bertanggung jawab untuk memperbaikinya.

2. Menghindari Ketidakpastian

Masa depan memang sebuah misteri yang tidak pasti karena selalu ada perubahan yang mungkin terjadi. Perusahaan mengalami kesulitan untuk tetap beroperasi di bawah tekanan perubahan. Lingkungan yang kompetitif dan perekonomian adalah hal yang berada di luar kuasa perusahaan, sehingga perencanaan dan antisipasi akan tantangan sangatlah dibutuhkan.

Perencanaan juga melibatkan penilaian kritis terhadap prediksi yang terjadi pada masa depan. Oleh karena itu, perencanaan sangat membantu untuk menghindari ketidakpastian dan risiko yang mungkin terjadi.

3. Menghindari Pekerjaan yang Tidak Berguna

Setiap bidang dalam perusahaan pasti memiliki job description atau tugasnya masing-masing. Perencanaan yang efektif sangat dibutuhkan sebelum merencanakan pekerjaan atau tugas yang wajib dilakukan, sehingga ada kejelasan mengenai tanggung jawab yang harus dipikul dan harapan yang dicapai. Adanya perencanaan bisa meningkatkan koordinasi antara karyawannya dan menghindari terjadinya overlap dalam pengerjaan tugas.

Selain itu, perencanaan juga berguna untuk mengurangi pekerjaan yang tidak mencapai tujuan perusahaan. Tidak hanya efisiensi waktu dan tenaga, perencanaan dalam hal ini bisa meningkatkan motivasi dan produktivitas.

4. Memastikan Efisiensi dalam Pemanfaatan Sumber Daya

Perencanaan juga melibatkan pendelegasian tenaga kerja dan penggunaan peralatan yang tersedia secara efisien. Dengan merencanakan kedua hal ini di awal, kita bisa mengetahui banyaknya peluang untuk mengurangi biaya-biaya yang tidak diperlukan.

Bandingkan dengan kondisi di mana tidak ada perencanaan. Biaya membengkak akibat pengeluaran yang tidak diperlukan menjadi mimpi buruk. Ada pula kemungkinan pemborosan dalam penggunaan software atau aplikasi pada komputer bila hasil yang dicapai tidak sesuai dengan tujuan hanya karena tidak adanya perencanaan.

5. Meningkatkan Inovasi

Perusahaan pasti memiliki banyak tantangan yang harus diselesaikan. Oleh karena itu dibutuhkan ide dan solusi kreatif. Perencanaan sangat penting untuk menentukan arah dan tindakan di masa depan.

Dalam perjalanan mencapai tujuan, ada peluang baru untuk pengembangan bisnis, produk yang baru untuk dipasarkan, bahkan menemukan target pasar baru. Berbagai kemungkinan di atas membuat perencanaan menjadi sebuah proses yang berkelanjutan, sehingga bisa menghasilkan inovasi dan menciptakan pemikiran yang strategis.

6. Meningkatkan Motivasi dan Kerja Sama Tim

Manfaat perencanaan yang terakhir sangat berguna untuk karyawan perusahaan Anda, bahkan pimpinannya. Faktanya, orang menjadi lebih semangat apabila mereka diberikan pekerjaan yang sesuai dengan bidangnya. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, perencanaan bisa menghasilkan tujuan yang ingin dicapai, sehingga orang bisa tahu apa yang harus dikerjakan.

Kerja sama dan delegasi tugas pada setiap karyawan dalam lingkungan kerja sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan perusahaan. Adanya perencanaan dan pendelegasian tugas yang sesuai dengan kemampuan bisa mengurangi persaingan internal. Ada trik yang bagus digunakan ketika mendelegasikan tugas, yaitu gunakan kutipan motivasi untuk membangkitkan semangat karyawan Anda.

Setelah membaca artikel di atas, kita bisa menyadari pentingnya manfaat perencanaan dalam manajemen. Mulai sekarang, jangan anggap perencanaan sebagai langkah yang membuang-buang waktu. Justru dengan menginvestasikan waktu dalam perencanaan, Anda bisa melakukan pekerjaan dengan lebih optimal untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang semakin baik. Kunjungi website Pluxee apabila Anda membutuhkan voucher untuk diberikan kepada karyawan sebagai tunjangan atau reward.


SYARAT PERENCAAAN DALAM MANAJEMEN

Dalam praktiknya, perencanaan yang baik adalah perencanaan yang memenuhi beberapa persyaratan seperti faktual atau realistis, logis dan rasional, fleksibel, komitmen, dan komprehensif. Masih dilansir dari Pengantar Manajemen oleh Ernie Trisnawati, berikut selengkapnya;

Faktual Atau Realistis.

Perencanaan yang baik perlu memenuhi persyaratan faktual atau realistis. Artinya, apa yang dirumuskan oleh perusahaan sesuai dengan fakta dan wajar untuk dicapai dalam kondisi tertentu yang dihadapi perusahaan.

Logis Dan Rasional.

Perencanaan yang baik juga perlu untuk memenuhi syarat logis dan rasional. Artinya, apa yang dirumuskan dapat diterima oleh akal, dan oleh sebab itu maka perencanaan tersebut bisa dijalankan. Menyelesaikan sebuah bangunan bertingkat hanya dalam waktu satu hari adalah sebuah perencanaan yang selain Tidak realistis, sekaligus juga tidak logis dan irasional jika dikerjakan dengan menggunakan sumber daya orang-orang yang terbatas dan mengerjakan dengan pendekatan yang tradisional tanpa bantuan alat-alat modern.

Fleksibel.

Perencanaan yang baik juga tidak berarti kaku dan kurang fleksibel. Perencanaan yang baik justru diharapkan tetap dapat beradaptasi dengan perubahan di masa yang akan datang, sekalipun tidak berarti bahwa planning dapat kita ubah seenaknya.

Komitmen.

Perencanaan yang baik harus merupakan dan melahirkan komitmen terhadap seluruh anggota organisasi untuk bersama-sama berupaya mewujudkan tujuan organisasi. Komitmen dapat dibangun dalam sebuah perusahaan jika seluruh anggota di perusahaan "beranggapan bahwa perencanaan yang dirumuskan telah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi.

Komprehensif.

Perencanaan yang baik juga harus memenuhi syarat komprehensif artinya menyeluruh dan mengakomodasi aspek-aspek yang terkait langsung maupun tak langsung terhadap perusahaan. Perencanaan yang baik tidak hanya terkait dengan bagian yang harus kita jalankan, tetapi juga dengan mempertimbangkan koordinasi dan integrasi dengan bagian lain di perusahaan.



Peran Tujuan dan Rencana dalam Proses

Perencanaan

■ Tujuan (Goals) pada dasarnya adalah hasil akhir yang diharapkan dapat diraih atau dicapai oleh individu, kelompok atau seluruh organisasi.

Rencana (Plans) adalah segala bentuk konsep dan dokumentasi yang menggambarkan bagaimana tujuan akan dicapai dan bagaimana sumber daya perusahaan akan dialokasikan, penjadualan dari proses pencapaian tujuan, hingga segala hal yang terkait dengan pencapaian tujuan


Hambatan Dalam Perencanaan dan Cara Mengatasinya


Hambatan yang timbul dalam perencanaan, yaitu :

1. Tujuan yang tidak tepat

2. System kompensasi yang tidak tepat

3. Lingkungan eksternal yang kompleks dan dinamis

4. Kondisi persaingan yang semakin tajam

5. Tidak memahami organisasi yang semakin dinamis

6. Terjadi konflik internal organisasi antara manajemen dan buruh

Salah satu cara mengatasi hambatan perencanaan adalah dengan memahami tujuan perencanaan dan proses penetapan tujuan. Hendaknya rencana dan tujuan yang dibuat oleh manajemen puncak dikomunikasikan ke bawah dan melibatkan manajemen bawah dalam proses pengambilan keputusan. Komunikasi dan partisipasi dapat meningkatkan komitmen dalam pelaksanaan perencanaan.

Konsistensi antara tujuan yang lebih tinggi dan tujuan yang lebih rendah, hendaknya dijaga. Karena merupakan proses yang dinamis, perbaikan dan revisi perlu dilakukan melalui interval waktu yang pendek.

Sistem kompensasi yang tepat akan mendorong penetapan tujuan dan perencanaan yang efektif. Sistem reward  yang tepat dan layak akan mendorong perilaku seseorang dalam bertindak dan mengambil risiko sekaligus mendorong kreatifitas.

Sistem informasi dapat pula membantu pencapaian efektifitas perencanaan.Alat ini diharapkan dapat meminimalkan tingkat risiko dan ketidakpastian hasil yang ada. Penyelesaian suatu hasil akan mendorong kepercayaan diri manajemen dan kemauan menerima rencana baru yang semakin tinggi. Konsekuensi negative yang mungkin timbul dari perencanaan perlu diantisipasi.

● Job Rekruitmen yang semu ( artificial )

Munculnya permasalahan job rekruitmen yang semu ini ialah sering dihilangkannya “ resume “ dari lamaran yang telah memenuhi kualifikasi pekerjaan oleh manajer ini, keadaan seperti ini jelas sekali akan merugikan organisasi, karena telah menyia-nyiakan sumber daya yang potensial. Oleh karenanya suatu organisasi haruslah selalu berorientasi kepada tujuan ( goal ) dan tidak perlu menghiraukan  faktor-faktor umur, jenis kelamin atau kewarga negaraan/ etnis pribumi. Job requirements yang semu ini adalah sesuatu yang disukai, meskipun sebenarnya tidak diperlukan. Bahkan banyak daripadanya yang bersifat ilegal. Semuanya cenderung untuk mengurangi penawaran lamaran-lamaran yang berkualitas serta memboroskan waktu, dan uang yang dibutuhkan untuk mengisi suatu jabatan/ pekerjaan.

Oleh karenanya, para profesional dibidang manajemen sumber daya manusia mutlak penting mengenali berbagai sumber tersebut dengan setepat-tepatnya, karena dengan demikian  terdapat jaminan bahwa tenaga kerja yang memenuhi persyaratan dan kebutuhan organisasi diperoleh dengan biaya, waktu dan tenaga dengan serendah mungkin.


SOLUSI PERMASALAHAN

Untuk itu solusi dari permasalahan tersebut yang berkaitan  dengan proses Rekruitmen menurut pendapat kami meliputi :

A. Identifikasi Spesifikasi pekerjaan

● Identifikasi spesifikasi kegiatan-kegiatan kerja.

● Persyaratan-persyaratan yang dibutuhkan untuk menopang kegiatan-kegiatan kerja.

● Menetapkan Record ( pendapatan ) yang bersifat aplikatif dengan kegiatan-kegiatan kerja yang telah ditetapkan ( alur kegiatan kerja )

● Melakukan pemeriksaan ( screening ) dalam kaitannya dengan aplikasi-aplikasi kerja yang akan dilaksanakan.

● Melakukan kegiatan testing dan interview ( wawancara ).

● Melakukan tes fisik ( kesehatan ) pegawai / calon pegawai.

● Koordinasi internal organisasi berkaitan dengan kebutuhan akan personalia, termasuk penyusunan kegiatan promosi.

● Menetapkan besaran gaji dan tunjangan-tunjangan yang terkait dengan kesejahteraan pegawai.

● Penyusunan jabatan untuk para pekerja baik yang lama maupun yang baru , dilengkapi tugas dan tanggungjawabnya.


B. Berkaitan dengan Perencanaan Organisasi dan Staffing


● Rekruitmen harus disesuaikan dengan karakter organisasi dan besaran organisasi ( skala organisasi )

● Semakin besar skala organisasi maka lingkup kegiatan rekruitmen menjadi komplek sekali

● Tekanan organisasi yang ber skala besar ditandai oleh spesialisasi.

● Rekruitmen pada dasarnya tidak merupakan tanggungjawab satu manajer saja, namun melibatkan manajer yang lainya yang membutuhkan sumber daya manusia.

● Rekruitmen berskala besar ditangani oleh staf yang berskala besar, dan testing dilakukan secara kelompok.

● Manajer melakukan ketentuan rekruitmen sesuai ketentuan staffing, secara committed mereka menetapkan kebutuhan akan pegawai baru dan bertumpu pada tuntutan organisasi.

● Bila rekruitmen berskala sangat besar, maka dapat dilaksanakan oleh suatu komite organisasi yang bersifat terpisah.


C. Berkaitan denga seleksi


Maka petugas yang menangani seleksi tersebut diwajibkan memiliki penguasaan pengetahuan diantaranya yaitu :

● Memahami organisasi ditempat dia bekerja

● Memahami karakteristik pegawai / calon pegawai dari berbagai tingkatan.

● Ketrampilan dan study banding untuk melakukan seleksi.

● Memahami cara untuk menempatkan kandidat yang tepat untuk satu jabatan.


Pengambilan Keputusan Manajemen

Pengambilan keputusan manajemen mengidentifikasi masalah, mengevaluasi alternatif, dan membuat pilihan untuk mencapai tujuan organisasi. Ini adalah aspek penting dalam menjalankan bisnis atau organisasi secara efektif, karena keputusan manajemen dapat berdampak signifikan pada berbagai aspek seperti operasi, keuangan, sumber daya manusia, dan kinerja secara keseluruhan.



Lingkungan Pengambilan Keputusan

Kualitas keputusan yang diambil dalam suatu organisasi akan menentukan berhasil tidaknya bisnis tersebut.

Jadi semua informasi dan alternatif yang tersedia harus dipelajari sebelum sampai pada suatu keputusan penting. Proses pengambilan keputusan akan banyak membantu.

Faktor lain yang mempengaruhi keputusan ini adalah lingkungan di mana keputusan tersebut diambil. Ada beberapa jenis lingkungan yang berbeda di mana keputusan ini dibuat.

Dan jenis lingkungan pengambilan keputusan mempunyai dampak terhadap cara pengambilan keputusan. Secara umum ada tiga tipe dasar lingkungan pengambilan keputusan. Mari kita lihat secara singkat masing-masingnya.

website.jpg

1] Kepastian

Lingkungan seperti ini sangat pasti dan pasti sifatnya. Artinya semua informasi tersedia dan mudah dijangkau. Data tersebut juga mudah diperoleh dan tidak terlalu mahal untuk dikumpulkan.

Jadi manajer memiliki semua informasi yang mungkin dia perlukan untuk membuat keputusan yang tepat dan dipikirkan dengan matang. Semua alternatif dan hasilnya juga dapat dianalisis dan kemudian manajer memilih alternatif terbaik.

Cara lain untuk menjamin kepastian lingkungan adalah dengan menciptakan sistem tertutup bagi manajer . Artinya dia akan memilih untuk hanya fokus pada beberapa alternatif saja.

Dia akan mendapatkan semua informasi yang tersedia sehubungan dengan alternatif yang dia analisis. Dia akan mengabaikan faktor-faktor lain yang tidak tersedia informasinya. Faktor-faktor seperti itu menjadi tidak relevan sama sekali baginya.


2] Ketidakpastian

Dalam lingkungan pengambilan keputusan yang penuh ketidakpastian, informasi yang tersedia bagi manajer tidak lengkap, tidak mencukupi, dan seringkali tidak dapat diandalkan.


3] Risiko

Dalam kondisi risiko, ada kemungkinan terjadinya lebih dari satu peristiwa. Artinya manajer harus terlebih dahulu memastikan kemungkinan dan kemungkinan terjadinya atau tidak terjadinya peristiwa tersebut.

Manajer umumnya akan mengandalkan pengalaman masa lalu untuk melakukan pengurangan ini.

Dalam skenario ini juga, manajer mempunyai beberapa informasi yang tersedia baginya. Namun ketersediaan dan keandalan informasi tersebut tidak terjamin. Dia harus memetakan beberapa tindakan alternatif dari data yang dia miliki.


PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN

1. Identifikasi Masalah

Banyak organisasi atau perusahaan yang mengatur sistem komunikasi formal sehingga masalah dilaporkan sejak awal, tetapi mau tidak mau sistem ini tidak selalu berhasil. Dalam praktiknya, banyak masalah yang muncul di tengah-tengah kegiatan atau pekerjaan. Karena itulah perlunya mengidentifikasi masalah yang muncul.

Setelah masalah diidentifikasi, maka yang perlu untuk ditentukan: 

  • Apa penghalang dari masalah tersebut? 
  • Apa tujuan yang ingin dicapai?
  • Solusi apa yang bisa diberikan?

Beberapa pertanyaan di atas bisa membantu Anda dalam menetapkan tujuan sekaligus mencari solusi terbaik.

2. Mengumpulkan Informasi dan Data yang Relevan

Salah satu tahapan pengambilan keputusan yang penting adalah, mengumpulkan informasi dan data yang relevan. Tentunya semua data dan informasi dari pihak mana pun bisa diambil, selama masih ada korelasinya dengan tujuan yang telah ditentukan tadi. Informasi bisa dari internal maupun dari eksternal stakeholder lain.

3. Riset

Setelah mengidentifikasi dan menetapkan tujuan serta mengumpulkan data, langkah selanjutnya adalah melakukan riset untuk meneliti semua informasi yang masuk. Tentunya fokus kepada informasi yang berkorelasi penting terhadap tujuan yang sudah ditentukan.

4. Pertimbangkan Semua Fakta

Tahapan pengambilan keputusan harus berdasarkan pertimbangan yang kuat dari fakta-fakta yang ada. Jangan pernah membuat keputusan berdasarkan asumsi atau hanya dengan mengira-ngira.

Artinya, pertimbangkan semua fakta, informasi, dan pilihan yang dimiliki. Semua konsekuensi logis yang muncul dari tiap-tiap pilihan harus dipikirkan sebelum membuat keputusan.

5. Kurangi Pilihan

data-collection-aggregation-populating-database-quantitative-method_556904-3170.jpg.avif

Jika informasi yang masuk terlalu banyak, mulailah mengurangi pilihan dengan membuang atau mengeliminasi pilihan yang berisiko paling tinggi. Jika perlu, buatlah daftar prioritas berdasarkan tingkat risiko yang akan muncul dari keputusan yang akan dibuat.

6. Hindari Menganalisis Terlalu Lama

Terlalu lama menganalisis sebuah masalah, hanya akan membuat melebarnya masalah tersebut. Jadi, jangan terlalu lama juga jangan terlalu cepat dan gegabah dalam mengambil sebuah keputusan.

7. Evaluasi

Ketika keputusan telah diambil dan dijalankan, maka refleksikan keputusan tersebut. Lihatlah apakah telah sesuai dengan ekspektasi atau tidak.

Jika tidak sesuai, maka segera evaluasi dan perbaiki. Hal ini akan menjadi pengalaman yang sangat berharga nantinya untuk sebuah decision making di kemudian hari.


KETERBATASAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Tahapan pengambilan keputusan tidak akan mungkin dilewati tanpa adanya tantangan. Artinya, setiap keputusan yang diambil pastinya akan ada tantangan atau halangan yang harus diabaikan atau dilewati. Ada beberapa tantangan yang sering kali muncul di saat melakukan pengambilan keputusan, di antaranya: 

1. Kurangnya Informasi

Dengan tidak memiliki informasi yang cukup atau minim informasi, besar kemungkinan keputusan yang diambil tidak efektif dan tidak tepat sasaran. Tentunya Anda harus menggali informasi dari segala sisi yang dibutuhkan serta berkorelasi. Sehingga bisa mempertimbangkan mana keputusan yang benar.

2. Banjir Informasi

learn-idea-concept_670147-18610.jpg.avif

Kebalikannya dari minim informasi, jika terlalu banyak informasi pun berpotensi mendistraksi fokus Anda. Perlu Anda pahami, tahapan pengambilan keputusan adalah proses mengidentifikasi dan mengevaluasi pilihan. Karena kerap terjadi banyaknya informasi masuk, yang hampir semuanya baik dan menarik justru membuat bingungnya seseorang dalam mengambil sebuah keputusan yang tepat.

Contoh paling sederhana yang bisa kita lihat dalam keseharian, ketika seseorang kebingungan membeli menu makan siang. Bukan karena tidak adanya jenis makanan yang diinginkan, justru karena begitu banyaknya pilihan di aplikasi pengantaran makanan. Hal serupa juga bakal terjadi di lingkungan kerja jika terlalu banyak informasi beredar.

3. Terlalu Banyak Orang yang Terlibat

Berkolaborasi atau bekerja sama adalah sesuatu yang sangat baik. Namun ada kalanya ketika terlibat dalam proses pengambilan keputusan, terlalu banyaknya ide dan terlalu banyaknya orang yang berpendapat sangat berpotensi mengaburkan tujuan yang harus dicapai.

4. Kepentingan Pribadi

Keputusan yang diambil akan sangat berpotensi menjadi bias, jika pengambil keputusan adalah orang-orang yang mempunyai kepentingan pribadi di sana. Atau keputusan diambil bertujuan menguntungkan segelintir pihak. 

5. Tidak Merasa Ada Keterikatan

Kebalikan dari kepentingan pribadi tadi, seseorang yang mengambil keputusan adalah orang yang merasa dia tidak terikat atau tidak tertarik dengan tujuan keputusan. Sehingga dia tidak peduli apakah keputusan itu bisa menguntungkan atau tidak. Pada akhirnya keputusan yang diambil dari sikap yang acuh hanya menghasilkan keputusan yang terkesan serampangan.


https://kumparan.com/pengertian-dan-istilah/pengertian-perencanaan-fungsi-dan-jenis-jenisnya-20alUS5s72r https://m.kumparan.com/pengertian-dan-istilah/pengertian-perencanaan-fungsi-dan-jenis-jenisnya-20alUS5s72r/full


https://www.sodexo.co.id/blog/manfaat-perencanaan/


https://www.merdeka.com/jatim/fungsi-perencanaan-serta-pengertian-dan-syaratnya-dalam-manajemen-wajib-tahu-kln.html


https://www-toppr-com.translate.goog/guides/fundamentals-of-economics-and-management/decision-making/environment-of-decision-making/?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc


https://lpm.uma.ac.id/7-tahapan-pengambilan-keputusan-bagi-hrd-yang-cerdas/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Web Dasar